Saturday 28 April 2012




Dibalik PIN ASTABRATA yang Baru


Pin Lama
                Sepintas lalu seorang pegawai negeri sipil di suatu pemda berjalan dengan gagahnya. Bajunya amat rapi dan terlihat masih kencang. Sepatunya hitam mengkilap seperti baru dibeli di toko kemarin sore. Bahkan rambutnya pun ditata rapi tidak gondrong ataupun disemir aneh-aneh layaknya trend yang sedang berkembang masa kini. Sejenak diperhatikan secara seksama, ada satu “LENCANA” yang menyilaukan berbentuk segi delapan tersemat di dada sebelah kanan atas. Praja yang jeli pun bertanya-tanya : “apakah dia purna praja? Jika benar, mengapa pinnya berbentuk segi delapan......???”
         
      
Pin Baru
Sosok seorang purna praja dapat dikenali dari pin purna praja yang menempel di dadanya. Pin ini sudah biasa kita lihat baik di dalam kampus maupun di daerah. Bahkan ketika menjelang cuti tiba, kita biasa berbondong-bondong membeli pin ini untuk dioleh-olehkan kepada purna-purna kita di daerah.
Belakangan disadari, di kantin maupun pada distributor penjual atribut praja di luar kampus semuanya kompak memajang pin astabrata berbentuk segi delapan. Praja yang jeli tentunya perhatian akan perubahan ini. Bahkan di dalam kampus pengasuh purna pun kini mulai kompak mengenakan pin berbentuk segi delapan yang menyiratkan bahwa filosofi lama telah berganti pada filosofi yang baru yang tentunya menandai dimulainya sejarah baru dalam korps purna praja. 
Pin Baru
Dari segi enam berubah ke segi delapan.  Dari filosofi lama berganti ke filosofi baru. Di setiap sudut kampus lembah manglayang ini, praja selalu diajarkan bahwa segala hal yang ada di kampus mengandung filosofi yang tidak boleh kita sepelekan dan harus dianggap sakral. Misalnya saja kedudukan bangunan kampus yang membentuk garis lurus mulai dari sekretariat bawah hingga gedung menza nusantara. Hal ini melambangkan cita-cita peserta didik yang sangat tinggi dan harus dilalui secara perlahan menuju puncak. Demikian pula hal yang sama berlaku bagi setiap penggunaan atribut praja yang menggambarkan makna yang berbeda-beda. Atribut ini membangkitkan rasa kebanggaan bagi setiap penggunanya karena tentu saja perjuangan yang harus dilalui untuk mendapatkannya tidak mudah.  Namun biasanya, kebanyakan praja justru hanya mengenakan atribut-atribut ini tanpa mengetahui makna dan filosofi  apa yang ada dibaliknya.
Perubahan pin purna praja menjadi delapan segi dilatarbelakangi oleh filosofi ajaran kepemimpinan kuno asta brata. Asta brata adalah delapan ajaran utama tentang kepemimpinan yang merupakan petunjuk Sri Rama kepada Bharata (adiknya)yang akan dinobatkan menjadi raja Ayodhya. Asta Brata berisikan delapan sifat yang patut dimiliki oleh seorang pemimpin khususnya seorang Kepala Negara, Abdi Negara dan Abdi Masyarakat. Uraian tentang Asta Brata sebagai berikut. Adapun bagian-bagian dari Asta Brata yakni:
1.         Indra Brata Adalah sifat seorang pemimpn (raja) yang dapat memberikan kesenangan material (kesejahtraan atau kemakmuran) bagi yang dipimpinnya.
2.         Yama Brata Adalah sifat seorang pemimpin yang dapat menegakkan kebenaran dan keadilan terhadap bawahannya, dengan memberi hukuman kepada yang berbuat salah sesuai dengan kesalahan yang dilakukannya.
3.         Surya Brata Adalah sifat seorang pemimpin yang dapat memberikan penerangan yang menyeluruh dan merata kepada seluruh bawahannya, serta tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
4.         Candra Brata Adalah sifat seorang pemimpin yang harus dapat wajah yang tenang, berseri-seri, dan ceria, sehingga menyejukkan dan memberi kepuasan bathin bagi rakyatnya. Dewa Candra adalah dewa bulan yang merupakan simbul kesejukan.
5.         Bayu Brata Adalah sifat seorang pemimpin yang dalam menerima data atau laporan hendaknya menyelidiki kebenarannya terlebih dahulu.
6.         Kuwera Brata Adalah sifat seorang pemimpin yang harus hemat dan cermat dalam menggunakan keuangan negara, dan juga harus rapi, baik dalam berpakaian, berbicara, maupun bertindak.
7.         Baruna Brata Adalah sifat seorang pemimpin yang harus berusaha keras dengan segala kemampuannya untuk menyelamatkan segala hal-hal yang mengganggu kenyamanan bawahannya, serta berpengetahuan luas sehingga dapat memecahkan segala permasalahan.
8.         Agni Brata Adalah sifat seorang pemimpin yang harus berani dalam menghadapi segala rintangan, tuntutan dalam menyelesaikan segala masalah, serta mampu membangkitkan semangat kerja bawahannya.


No comments:

Post a Comment